KUTAI KARTANEGARA – Persentase peran perempuan di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) masih terbilang rendah, berdasarkan laporan yang diungkapkan pihak Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) peran perempuan dalam dunia politik tercatat hanya 17,5 persen dari target 33 persen.
Rendahnya persentase dikatakan Kepala DP3A Kukar, Bambang mengatakan, hal ini disebabkan oleh budaya patriarki yang kuat di
masyarakat. Budaya tersebut mengakar kuat di beberapa daerah dan tidak mendukung kesetaraan gender, di mana perempuan dianggap memiliki kedudukan yang lebih rendah dibandingkan laki-laki.
“Budaya patriarki ini seringkali menghambat perempuan untuk berpartisipasi aktif dalam dunia politik dan pengambilan keputusan. Stereotip gender yang menganggap bahwa perempuan seharusnya fokus pada peran domestik dan laki-laki pada peran publik masih banyak ditemui, sehingga mengurangi kesempatan bagi perempuan untuk terlibat dalam politik, “jelas Bambang.
DP3A Kukar menyadari bahwa perubahan budaya ini memerlukan waktu dan upaya yang konsisten. Oleh karena itu, salah satu fokus utama dari program-program pemberdayaan adalah mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya kesetaraan gender dan manfaat yang bisa diperoleh dari partisipasi perempuan dalam politik.
“Kampanye kesadaran publik akan dilakukan untuk mengubah pandangan tradisional dan mendorong dukungan yang lebih besar bagi perempuan, ” ucapnya.
Selain itu, peningkatan partisipasi perempuan dalam pendidikan, terutama pendidikan politik dan kepemimpinan, dianggap sebagai langkah penting untuk mempersiapkan mereka menghadapi tantangan di dunia politik. Dengan pengetahuan dan keterampilan yang memadai, diharapkan lebih banyak perempuan yang percaya diri dan termotivasi untuk mengambil peran aktif dalam politik.
“Melalui kombinasi dari upaya edukasi, pelatihan, dukungan kebijakan afirmatif, dan perubahan budaya, DP3A Kukar berharap dapat mengatasi hambatan-hambatan yang disebabkan oleh budaya patriarki dan mencapai target partisipasi perempuan yang lebih tinggi dalam politik, “pungkas Bambang. (adv/dp3akukar)