Menu

Mode Gelap
Didi Tasidi, Pria Asal Kutai Kartanegara Calon Kuat Jaksa Agung RI Misra Seniman Yang Siap Maju Menjadi Legislator Kukar Tiga Wanita Hamil yang Ditahan dalam Kasus Judi di Kukar, Diharap Menerima Penangguhan Penahanan Bacaleg Muda Nasdem Kukar Annisa Mulia Utami Siap Bertarung di Pesta Demokrasi 2024 Pengantaran Berkas Bacaleg PDI Perjuangan Kukar Diiringi Pawai Baju Adat Nusantara

Kalimantan Timur · 15 Sep 2024 15:57 WIB ·

Pemkab Kukar Tekan Angka Stunting, Prevalensi Turun Menjadi 21% di Tahun 2024


Pemkab Kukar Tekan Angka Stunting, Prevalensi Turun Menjadi 21% di Tahun 2024 Perbesar

KUTAI KARTANEGARA – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar) terus menunjukkan komitmennya dalam menurunkan angka stunting di wilayahnya. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Kartanegara tahun 2023, prevalensi stunting pada balita tercatat menurun menjadi 21%, menunjukkan perbaikan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.

Asisten II Setkab Kukar, Ahyani, menyampaikan hal ini dalam peringatan Hari Anak Nasional 2024 yang diselenggarakan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kukar di Desa Margahayu, Kecamatan Loa Kulu, pada Sabtu (15/9/2024).

Ahyani menjelaskan bahwa penurunan ini merupakan hasil nyata dari berbagai program yang dijalankan Pemkab Kukar dalam mengatasi masalah kesehatan anak, khususnya stunting. Ia menegaskan bahwa Pemkab berkomitmen untuk terus melanjutkan dan memperkuat program-program penting, seperti pemantauan pertumbuhan anak secara rutin, pemberian makanan tambahan yang bergizi, serta edukasi bagi keluarga terkait pentingnya gizi seimbang.

“Kami bersyukur melihat penurunan angka stunting di Kukar. Namun, pekerjaan kami belum selesai. Kami akan terus menjalankan program intervensi yang sudah ada, serta berupaya mencari solusi lebih efektif untuk menurunkan angka stunting lebih lanjut,” kata Ahyani.

Pemkab Kukar juga terus bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk sektor swasta, lembaga kesehatan, dan masyarakat, untuk memastikan setiap anak mendapatkan hak atas kesehatan yang layak. Edukasi mengenai gizi seimbang menjadi fokus utama dalam kegiatan sosialisasi, terutama bagi keluarga berisiko tinggi.

“Stunting tidak hanya berdampak pada kesehatan anak, tetapi juga pada kualitas sumber daya manusia di masa depan. Oleh karena itu, penanganan stunting harus dilakukan secara menyeluruh, mulai dari aspek kesehatan hingga edukasi kepada orang tua,” tambah Ahyani.

Pemkab Kukar optimistis bahwa dengan kolaborasi yang baik antar semua pihak, angka stunting di wilayah ini akan terus menurun dan mendekati target nasional dalam beberapa tahun mendatang. (adv/dp3akukar)

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Tahun Ini, Desa Kerta Buana Jadi Lokasi Program TMMD Ke-122

2 Oktober 2024 - 20:07 WIB

Peringati HUT Tenggarong Ke-242, Pjs Bupati Ziarah Ke Makam Para Sultan

28 September 2024 - 10:45 WIB

Pjs Bupati Kukar Bambang Arwanto.

SDN 018 Menjadi Sekolah Percontohan Ramah Anak

27 September 2024 - 19:27 WIB

Kepala Sekolah SDN 018 Tenggarong, Saida Hafina

Tradisi Beseprah Miliki Makna Kebersamaan Antar Kesultanan dan Masyarakat Kukar

26 September 2024 - 19:29 WIB

Suasana Beseprah di Jalan Diponegoro, Kecamatan Tenggarong, Depan Museum Mulawarman

SDN 001 Kembang Janggut terus Maksimalkan Kurikulum Merdeka.

25 September 2024 - 21:28 WIB

SDN 001 Kembang Janggut

SDN 001 Kembang Janggut berupaya Wujudkan Program Prestasi Akademik

25 September 2024 - 21:19 WIB

Kepala SDN 001 Kembang Janggut, M. Yahya
Trending di Kutai Kartanegara