TENGGARONG – Pemerintah Desa (Pemdes) Rapak Lambur, melalui Kepala Desa Muhammad Yusuf, mencanangkan target ambisius untuk menghidupkan kembali 500 hektare sawah tidak produktif pada 2025. Langkah ini bertujuan meningkatkan potensi pertanian desa yang selama ini belum tergarap maksimal, dengan dukungan penuh dari Pemkab Kutai Kartanegara (Kukar).
Muhammad Yusuf menjelaskan, bahwa dari total 800 hektare sawah di desa tersebut, hanya sekitar 300 hektare yang saat ini aktif berproduksi. Sisanya telah beralih fungsi, hingga tidak nampak lagi sebagai lahan pertanian karena tertutup, lantaran lama tidak digunakan untuk bercocok tanam.
Ia pun menyebut, peran besar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar), terutama Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kukar. Yakni memberikan sejumlah bantuan, salah satunya pembangunan sistem irigasi dan pemetaan ulang sawah-sawah yang telah tertutup hutan.
“Kami menargetkan pada 2025 semua sawah yang tidak produktif bisa dibuka kembali,” ungkap Yusuf.
Selain pembukaan lahan, pemerintah desa juga berfokus pada penguatan kelompok tani (poktan) untuk mendukung peningkatan produksi padi. “Kami akan memberdayakan Poktan agar siap menanam padi di lahan yang sudah dibuka. Dengan begitu, ke depan kita bisa mengadakan panen raya yang lebih besar,” tambahnya.
Menurutnya, langkah ini tidak hanya membutuhkan kerja keras masyarakat desa, tetapi juga dukungan nyata dari pemerintah kabupaten.
“Dukungan dari Pemkab sangat penting, terutama untuk infrastruktur seperti irigasi dan alat berat yang diperlukan untuk membuka lahan. Kami berharap kerjasama ini bisa berjalan dengan baik sehingga target 2025 tercapai,” tutupnya. (Adv/diskominfokukar)