Kalimantan TimurNusantara

Pemberdayaan Kelompok Masyarakat Ekowisata Bamboe Wanadesa Kota Balikpapan, Tim ITK Lakukan Pelatihan Sablon Cetak Saring bertema Wisata Alam

penakaltim.id – Dosen dan mahasiswa Institut Teknologi Kalimantan (ITK) melaksanakan pengabdian masyarakat untuk meningkatkan kapasitas Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) warga. Sebagai lokasinya berlangsung di Ekowisata Bamboe Wanadesa, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim), pada Agustus hingga Oktober 2023.

 

Kegiatan itu terselenggara selama 3 bulan ini, merupakan hasil kerjasama antara ITK dan Direktorat Riset Teknologi, dan Pengabdian Masyarakat, Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek). Untuk memuluskan program bertajuk Pemberdayaan Berbasis Masyarakat (PBM) itu, kementerian turut mendanai kegiatan secara penuh.

 

Diketahui tim pengabdian masyarakat ITK melakukan sejumlah pemberdayaan kepada kelompok masyarakat Ekowisata Bamboe Wanadesa, Kota Balikpapan. Diantara pembinaan itu melakukan pelatihan pembuatan suvenir dengan teknik cetak saring. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu pengembangan promosi kawasan wisata alam tersebut.

Pengembangan wisata yang dilakukan ini, untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam pembuatan cenderamata. Terutama suvenir khas Bamboe Wanadesa dalam bentuk pakaian sablon, dengan tema tempat pesiar berlokasi di Kota Minyak itu. Kegiatan tersebut juga menerima dukungan Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) Bamboe Wanadesa yang diketuai Murdiyanto.

 

Sementara sebagai tim pelaksana kegiatan pengabdian masyarakat, dengan kolaborasi antara dosen dan mahasiswa ITK. Antara lain Nadia Almira Jordan, Supratiwi Amir, Rulliannor Syah Putra sebagai dosen. Bersama sejumlah mahasiswa program studi arsitektur dan desain komunikasi visual.

 

 

Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh hasil survei lapangan dan wawancara kepada pengelola Ekowisata Bamboe Wanadesa. Dimana menunjukkan adanya potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang belum optimal di wilayah Ekowisata Bamboe Wanadesa.

 

Sedangkan objek wisata tersebut, menawarkan berbagai macam daya tarik. Mulai dari wisata hutan bambu dengan dilengkapi sejumlah fasilitas rekreasi. Ditambah tersedia gazebo untuk piknik, spot foto, perahu susur danau, panggung dan fasilitas pendukung rekreasi lainnya. Tempat rekreasi itu juga kerap digunakan untuk family gathering dan kemping. Serta memiliki potensi edukasi, melalui pengenalan 10 jenis tanaman bambu di lokasi tersebut.

Program pelatihan suvenir dilaksanakan secara kolaboratif, antara tim pelaksana dengan seorang narasumber praktisi di bidang sablon, yakni Sindhu Pradana. Pelatihan pertama dilaksanakan di Aula Kampung Pati, Karang Joang. Dengan agenda pemaparan materi dan praktik langsung oleh peserta. Kegiatan pun dihadiri oleh warga Kampung Pati, pengurus KUPS Wanadesa, dan pengurus KUPS desa sekitar. Dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan dalam menggunakan alat sablon cetak saring. Media sablon yang digunakan adalah kaos polos, dengan motif yang telah disediakan oleh pelaksana.

 

Peserta yang dibagi ke dalam kelompok kecil didampingi oleh dosen dan mahasiswa untuk menghasilkan hasil sablon sesuai dengan prosedur yang telah diberikan. Hasil kegiatan pertama menghasilkan beberapa sampel kaos sablon, dari setiap kelompok yang mendapatkan respon yang sangat positif dari peserta. Sehingga pelaksana mendapat masukan langsung terkait pelatihan tambahan mengenai pembuatan screen cetak.

Selanjutnya, pelatihan kedua adalah pelatihan pembuatan screen yang menjadi alat cetak saringnya, yang dilakukan di siang hari agar proses pengeringan cetakan dapat maksimal sampai dengan cetakan dapat digunakan. Pelatihan kedua berfokus pada penguatan pemahaman pembuatan screen pada calon produsen suvenir, yang berasal dari warga sekitar lokasi wisata.

 

Pelatihan yang melibatkan pengelola dan warga sekitar tersebut, diharapkan dapat mendorong keaktifan masyarakat dalam menghasilkan suvenir dan berperan aktif sebagai produsen bagi Ekowisata Bamboe Wanadesa. Melalui kegiatan tersebut ITK berupaya untuk berkontribusi pada pembangunan wilayah melalui kolaborasi dengan masyarakat sekitar dalam mendukung pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi. (red)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button