DPRD Kutai Timur

Pandi Widiarto Soroti Penurunan TPP Dokter P3K di Kutim

Sangatta – Anggota DPRD Kutai Timur (Kutim), Pandi Widiarto, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menerima sejumlah keluhan dari dokter yang berstatus Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) terkait besaran Tunjangan Penghasilan Pegawai (TPP) yang mereka terima. Para dokter merasa bahwa TPP yang diberikan tidak sebanding dengan beban kerja dan tanggung jawab yang mereka jalankan.

“Momen ini kami menerima keluhan dari para dokter, khususnya mengenai TPP. Mereka merasa TPP yang diterima saat ini belum sesuai dengan beban kerja dan tanggung jawab selama ini,” ujar Pandi.

Menurut Pandi, penurunan TPP yang diterima para dokter sejak mereka diangkat sebagai P3K sangat mencolok dan tidak sesuai dengan kondisi kerja mereka yang sangat berat. Ia menegaskan bahwa sudah saatnya memberikan apresiasi lebih kepada tenaga kesehatan, terutama para dokter yang berada di garda terdepan dalam pelayanan kesehatan masyarakat.

Pandi juga menyampaikan bahwa perbedaan besar TPP para dokter di Kutim dengan daerah lain seperti Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) dan Kutai Barat, yang penghasilan dokter P3K-nya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Kutim, menjadi perhatian serius.

“Kami khawatir penurunan TPP ini akan menurunkan motivasi dan kinerja para dokter di Kutim. Padahal, kita masih sangat membutuhkan banyak tenaga dokter, terutama di daerah pedalaman,” tambahnya.

Ia pun berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutim dapat segera menindaklanjuti masalah ini dengan bijaksana. Pandi menegaskan bahwa kesejahteraan tenaga kesehatan, termasuk dokter, harus menjadi prioritas agar pelayanan kesehatan di daerah dapat berjalan optimal. “Perhitungan besaran TPP dokter harus mempertimbangkan beban kerja, risiko pekerjaan, dan tingkat profesionalitas,” pungkasnya. (Adv)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button