KUTAI KARTANEGARA- Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) meminta kepada perempuan untuk memanfaatkan keberadaan Ibu Kota Nusantara yang ditetapkan di Kaltim. Salah satunya dengan mengembangkan skill, sehingga mampu bersaing dengan para pendatang dan tidak hanya menjadi penonton di daerah sendiri.
Hal ini diungkapkan olehKepala Bidang PUG, PP, PSDGA DP3A Kukar, Chalimatus Sa’diah, Rabu (17/7/2024). Ia mendengar keluhan dari para perempuan di salah satu daerah di Kaltim. Mereka merasa pemerintah setempat kurang mendukung keterlibatan mereka dalam proyek IKN.
“Para perempuan ini merasa tertinggal dibandingkan dengan mereka yang datang dari luar daerah dengan skill dan modal yang lebih baik,” ujarnya.
Namun, ia menekankan bahwa perempuan Kaltim khususnya kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) tidak perlu merasa minder atau menjadi penonton di tempat sendiri.
“Kita harus bergerak dan bertarung untuk berkembang. Terutama kita perempuan, harus bisa bersaing dan jangan takut,” katanya.
Ia mengajak para perempuan di Kukar untuk membentuk usaha bersama sebagai langkah konkret untuk berkembang bersama-sama. Dengan semangat gotong royong dan saling mendukung, diyakini bahwa para perempuan lokal dapat berkontribusi besar dalam pembangunan IKN dan mengangkat perekonomian daerah.
“Jangan takut untuk memulai. Kita tidak perlu melihat ke mereka yang datang dari luar. Dengan usaha bersama, kita bisa tumbuh dan berkembang bersama,” tutupnya. (ADV/dp3akukar)