KUTAI KARTANEGARA- Kepala UPTD Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kutai Kartanegara, Farida, menyatakan bahwa ketiga anak korban penculikan saat ini tengah menjalani proses asesmen dan wawancara mendalam.
Farida menjelaskan bahwa korban menunjukkan indikasi trauma, terutama dalam aspek komunikasi dan interaksi dengan pria dewasa. P2TP2A fokus pada penyediaan dukungan psikologis untuk membantu proses pemulihan mereka.
“Korban saat ini sedang dalam proses asesmen awal dan wawancara mendalam. Kami telah melakukan konseling pertama dengan psikolog karena korban menunjukkan tanda-tanda trauma, terutama dalam berkomunikasi dan saat bertemu dengan laki-laki dewasa,” jelas Farida.
Selain itu, asesmen dan konseling juga telah diberikan kepada kedua adik korban yang sempat hilang bersamanya. Farida menambahkan, “Kami tidak tahu pasti apa yang terjadi selama dua minggu ini, sehingga kami melakukan asesmen menyeluruh untuk memastikan kondisi psikologis mereka.”sebutnya, Rabu (21/8/2024).
Langkah-langkah ini diambil sebagai upaya untuk mendukung pemulihan psikologis korban dan adik-adiknya, serta memastikan bahwa mereka mendapatkan bantuan yang sesuai untuk mengatasi dampak dari pengalaman traumatis yang telah mereka alami.(ADV/dp3akukar)