KUTAI KARTANEGARA – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menggarisbawahi pentingnya pengarusutamaan gender dalam pembangunan, dengan menekankan bahwa isu ini bukan hanya terkait perempuan, tetapi juga menyangkut seluruh kelompok masyarakat, termasuk disabilitas dan lansia.
Kepala DP3A Kukar menjelaskan bahwa pembangunan harus mempertimbangkan kebutuhan spesifik masyarakat yang beragam. “Di daerah dengan mayoritas perempuan, fasilitas yang disediakan harus memenuhi kebutuhan mereka. Ini adalah langkah penting untuk mencapai pembangunan yang inklusif dan berkeadilan,” ujarnya pada Selasa (22/10/2024).
Lebih lanjut, DP3A Kukar juga mendorong pemerintah desa untuk memperhatikan kelompok rentan lainnya. “Pemerintah desa memiliki tanggung jawab untuk menyediakan fasilitas yang adil bagi penyandang disabilitas dan manula, sehingga semua kelompok dapat merasa diperhatikan,” tambahnya.
Penyediaan fasilitas yang ramah bagi manula, disabilitas, dan kelompok rentan lainnya dianggap sebagai elemen kunci dalam menciptakan lingkungan yang inklusif. DP3A Kukar juga menekankan pentingnya pengumpulan dan pemilahan data yang akurat sebagai dasar dalam pengambilan kebijakan.
Sebagai contoh, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah berhasil mengklasifikasikan data mengenai penduduk yang terdampak bencana dengan baik, sehingga bantuan yang diberikan dapat disalurkan dengan lebih tepat. “Data yang akurat memungkinkan kita untuk merumuskan kebijakan yang sesuai dengan kebutuhan spesifik kelompok rentan, bukan sekadar generalisasi,” jelas Kepala DP3A.
Dengan pendekatan ini, DP3A Kukar berkomitmen untuk terus mendorong pengarusutamaan gender di berbagai sektor pembangunan, memastikan semua kelompok masyarakat mendapatkan akses dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan mereka.(ADV/dp3akukar)