TENGGARONG – Beseprah merupakan tradisi adat budaya dari rangkaian Erau Adat Kutai, yang diikuti oleh masyarakat. Beseprah memiliki arti duduk sama rata berdiri sama tinggi, artinya tidak ada yang membedakan antara kalangan atas dan bawah, semua berkumpul dan bahagia menyantap suguhan aneka ragam hidangan.
Tepat memasuki hari ke-6 (26/9/2024) Erau Adat Kutai, Beseprah ini berlangsung di sepanjang jalan depan Kedaton Kukar. Kegiatan itu juga dihadiri Pjs. Bupati Kukar Bambang Arwanto, Sekda H Sunggono dan tamu undangan lainnya.
Sultan Kutai Kartanegara Aji Muhammad Arifin mengatakan, tradisi ini sudah ada sejak lama, setiap tahunnya masyarakat selalu menunggu acara Beseprah, sebab Beseprah sebagai identitas keakraban raja dengan rakyatnya.
“Kami selalu menerima masyarakat dari kalangan mana pun untuk sama-sama merayakan Beseprah,” jelas Aji Muhammad Arifin, Kamis (26/9/2024).
Beseprah sendiri memiliki filosofi mendalam yakni duduk sama rata berdiri sama tinggi, artinya tidak ada yang membedakan antara kalangan atas dan bawah, semua berkumpul dan bahagia menyantap suguhan aneka ragam hidangan.
Sementara Pjs. Bupati Kukar, Bambang Arwanto menekankan Beseprah sebagai tradisi yang memiliki nilai-nilai kebersamaan dan kesetiaan pemimpin daerah dalam berbagi, begitu pun suksesnya agenda Erau karena melibatkan masyarakat di dalamnya.
“Ini sebagai rasa syukur dan cinta kita terhadap sesama, kita libatkan masyarakat sebagai tanda kesuksesan Erau,” tuturnya.
Bambang berharap dengan adanya tradisi ini dapat dilestarikan oleh generasi penerus, mengingat Beseprah menjadi simbol kedamaian di Kukar karena menyatukan banyak kalangan. (Adv/disdikbudkukar)