DPRD Kutai Timur

Jimmi: Kutim Miniatur Indonesia, Kebudayaan Harus Dilestarikan

SANGATTA – Acara kebudayaan yang digelar di Kutai Timur (Kutim) tak hanya sekadar hiburan, namun juga menjadi wadah edukasi bagi masyarakat untuk mengenal keberagaman budaya yang ada. Ketua DPRD Kutim, Jimmi, mengungkapkan bahwa Kutim merupakan miniatur Indonesia, dengan berbagai agama, suku, budaya, dan adat istiadat yang hidup berdampingan. Hal ini menjadi bukti kuatnya toleransi antar masyarakat di kabupaten ini.

Jimmi menyampaikan apresiasi dan turut hadir dalam Festival Seni, Kebudayaan, Kuliner, dan Adat Nusantara yang diadakan oleh Dinas Pendidikan Kutim pada 2-11 November 2024 di Polder Ilham Maulana Sangatta Utara. Festival ini diharapkan dapat mempererat persatuan dan kesatuan, serta menjaga kekayaan budaya dan adat istiadat Kutim.

“Penduduk Kutai Timur dari berbagai macam suku, agama, dan budaya, hidup berdampingan sebagai bukti kita bisa bertoleransi antarsesama,” kata Jimmi.

Selain itu, ia juga menekankan bahwa menjaga kebudayaan merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah daerah dan masyarakat. Keberagaman budaya dan adat istiadat di Kutim adalah kekayaan yang harus dilestarikan dan diteruskan ke generasi mendatang.

Poniso Suryo Renggono, Asisten Pemerintahan Umum dan Kesejahteraan Rakyat (Pemkesra) Kutim, menambahkan bahwa Kutim memiliki peluang besar sebagai kabupaten penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk menarik wisatawan, baik domestik maupun mancanegara, melalui promosi budaya dan kesenian daerah.

“Dengan mempromosikan budaya dan kesenian daerah, ini berpotensi meningkatkan perekonomian daerah,” ujar Poniso. Ia juga berharap kegiatan kebudayaan ini dapat dikelola dengan baik dan berkelanjutan, sehingga berdampak positif pada perekonomian masyarakat Kutim.

Pelestarian budaya, lanjut Poniso, harus menjadi tanggung jawab bersama, melibatkan masyarakat, tokoh adat, komunitas budaya, hingga generasi muda. Dengan partisipasi aktif dari berbagai pihak, Kutim akan terus menjaga dan melestarikan kekayaan budayanya.

“Melestarikan budaya adalah tanggung jawab bersama. Dengan menjaga warisan budaya, kita memperkuat identitas daerah dan menunjukkan bahwa Kutim kaya akan keanekaragaman budaya,” pungkasnya. (Adv)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button