KUKAR – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kukar terus melakukan upaya-upaya dalam meningkatkan mutu pendidikan, khususnya pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Hal itu merupakan komitmen pemerintah daerah untuk mewujudkan SDM yang berkualitas.
Salah satu upaya itu ialah melalui kegiatan parenting dengan melibatkan orang tua siswa untuk melakukan pendampingan ke dalam proses pembelajaran. Peserta didik tentunya mengalami proses transisi dari PAUD ke Sekolah Dasar (SD), yang dianggap sebagai fase penting dalam perjalanan pendidikan seorang anak.
Kepala Bidang PAUD Disdikbud Kukar, Pujianto, mengatakan proses transisi dari PAUD ke SD sering kali menjadi tantangan bagi anak-anak, terutama dalam hal penyesuaian diri terhadap lingkungan belajar yang baru, metode pembelajaran yang berbeda, serta tuntutan akademis yang lebih tinggi.
“Kami sangat menekankan pentingnya fase transisi dari PAUD ke SD pada tahun ini. Salah satu langkah konkret yang kami lakukan adalah melalui kegiatan pendidikan bagi orang tua yang lebih dikenal sebagai parenting. Melalui kegiatan tersebut, kami ingin membekali orang tua dan guru dengan pengetahuan dan keterampilan yang dapat membantu mereka dalam mendampingi anak-anak selama masa transisi ini,” tuturnya.
Program parenting ini dirancang untuk membantu orang tua dalam memahami peran penting mereka dalam mendukung anak selama masa transisi dari PAUD ke SD. Kegiatan ini akan mencakup berbagai topik, termasuk cara membangun rutinitas belajar, strategi mendukung perkembangan sosial-emosional anak, serta bagaimana menciptakan lingkungan yang kondusif bagi anak untuk belajar, dan mampu beradaptasi di sekolah baru.
“Selama ini, banyak orang tua yang mungkin tidak menyadari betapa besar peran mereka dalam membantu anak-anak beradaptasi dengan lingkungan SD yang baru. Dengan adanya program parenting ini, kami berharap orang tua dapat lebih siap dalam mendukung anak mereka sehingga proses transisi ini bisa berjalan lebih mulus dan tanpa tekanan yang berlebihan,” ungkapnya.
Selain kegiatan parenting kepada orang tua peserta didik, pihaknya juga mengadakan serangkaian workshop dan pelatihan bagi guru-guru PAUD dan SD. Tujuannya adalah untuk memperkuat kerjasama antara tenaga pendidik di kedua jenjang tersebut, sehingga mereka dapat saling memahami kebutuhan masing-masing dalam mendukung perkembangan anak selama masa transisi.
“Kami ingin memastikan bahwa guru-guru PAUD dan SD memiliki pemahaman yang sama mengenai pentingnya masa transisi ini. Dengan begitu, mereka bisa bekerja sama dalam menciptakan lingkungan belajar yang nyaman dan mendukung bagi anak-anak, baik saat mereka masih di PAUD maupun ketika sudah memasuki SD,” tutupnya.
Pujianto juga akan melakukan evaluasi dan monitoring secara berkala terhadap program-program yang dijalankan. Evaluasi ini penting untuk memastikan bahwa program parenting dan pelatihan guru dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan, yaitu membantu anak-anak melewati masa transisi dengan baik. (Adv/disdikbudkukar)