TENGGARONG – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Kutai Kartanegara (Kukar), umumkan kemenangan di Pemilu Legislatif (Pileg) 2024 di Kukar. Berdasarkan hasil hitung cepat atau quick count secara internal.
Hal ini disampaikan oleh Wakil Ketua Bidang Politik dan Hukum, Aulia Rahman Basri, yang didampingi oleh Ketua Badan Pemenangan (BP)-Pemilu DPC PDI Perjuangan, Junaidi. Bersama Badan Saksi Pemilu Nasional (BSPN) DPC PDI Perjuangan Kukar, Efendi Hariadi, pada Jumat (16/2/2023) malam.
Berdasarkan hasil hitung cepat yang dilakukan internal partai, diperkirakan partai berlogo banteng itu berhasil memperoleh 18 kursi di DPRD Kukar. Jika hasil perhitungan ini benar, dapat dipastikan PDI Perjuangan akan menduduki kursi ketua DPRD Kukar.
“Alhamdulillah setelah mendapat hasil dari seluruh kecamatan, bisa kami kabarkan bahwa PDI Perjuangan keluar sebagai pemenang di Kukar,” sebut Aulia Rahman Basri.
“Kemenangan ini bukan hanya kemenangan dari DPC PDI Perjuangan Kukar, ini adalah kemenangan seluruh rakyat Kukar,” serunya.
Di sisi lain, BP-Pemilu DPC PDI Perjuangan Kukar, Junaidi, mengungkapkan pileg kali ini partainya telah menjalankan rangkain proses yang luar biasa. Sehingga menghasilkan peningkatan perolehan yang sangat signifikan, dari jumlah kursi yang sebelumya hanya 7, kini melonjak drastis menjadi 18 kursi.
“Kita mendapatkan paling tidak di 18 kursi, menjadi kursi dominatif di Kukar. Secara otomatis dengan 18 kursi itu, posisi ketua DPRD Kukar akan berada di pihak PDI Perjuangan,” terang Junaidi.
Ia juga menambahkan, kemenangan PDI Perjuangan ini merupakan bukti nyata, kerja keras dan perjuangan para kader partai berjalan secata beriringan dan masif ke bawah diera kepemimpinan tangan dingin, Ketua DPC PDI Perjuangan, Edi Damansyah.
Terkait mekanisme bagaimana proses pengumpulan data yang dilakukan oleh PDI Perjuangan, BSPN DPC PDI Perjuangan Kukar, Efendi Hariadi memberikan keterangan. Pihaknya melakukan perhitungan dengan melibatkan 40 orang penginput data.
Mereka telah dipersiapkan dengan diberikan pembekalan jauh sebelum pencoblosan dilakukan. Perhitungan pun dilakukan secara terfokus didalam ruangan khusus yang disebut sebagai kamar hitung BSPN.
Kemudian, di lapangan Efendi Hariadi megatakan pihaknya memiliki 210 orang koordinator desa yang mengawal setiap saksi yang ada di TPS. Tak hanya itu, ditingkat kecamatan juga ada 20 orang koordinator kecamatan yang mengkurasikan semua koordinator desa untuk mengawal suara di TPS.
“Semuanya dibuat secara live dengan cepat, bukan hanya lewat pengiriman lembar fisik C1. Kami juga memoto kertas C1 plano, kemudian kami pastikan data digital itu dikirim secara cepat dari TPS ke tempat kami,” pungkas Efendi Hariadi. (red)