penakaltim.com Pembangunan merata di seluruh daerah adalah sebuah kewajiban. Sementara realisasi pembangunan itu bukan perlu waktu sebentar, apalagi daerah seperti Kabupaten Kutai Kartanegara.
Hal tersebut disampaikan langsung legislator Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Akhmed Reza Fachlevi. Menurutnya perlu kerja bersama untuk membangun Kabupaten Kukar yang lebih baik saat ini. Sebab baginya, membangun daerah tersebut perlu kerja sama yang terstruktur. Baik itu dari masyarakat, legislatif, maupun eksekutif.
Apalagi, kata pria yang akrab disapa Reza itu, Kabupaten Kukar dahulu memiliki sejarah daerah yang pernah dipimpin kerjaan tertua di Indonesia. Yaitu Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura. “Tentunya peradaban daerah itu sangat perlu diperhatikan,” katanya.
“Perlu upaya maskimal untuk melestarikan budaya di Kukar. Hal itu sebagai bukti bahwa kerjaan ini pernah ada dan memiliki kontribusi besar dalam membangun Indonesia,” tandas pria peraih penghargaan Tokoh Peduli Pemuda dan Olahraga Kaltim di ANugerah Golden SIWO Award 2023 itu.
Laki-laki lulusan SMP Negeri 6 Kota Samarinda ini menilai, potensi Kabupaten Kukar saat ini sangat besar. Di mulai dari letak geografis yang sangat strategis, hingga sumber daya alam di sektor perikanan, pertanian hingga perkebunan. Ditambah lagi bonus demografi yang tinggi dan sekaligus sebagai daerah penyangga IKN (Ibu Kota Negara), sebutnya.
Untuk mendukung hal tersebut, ucap Akhmed Reza Fachlevi, perlu peningkatan sumber daya manusia. Caranya melalui pendidikan berkarakter dan berakhlak mulia serta menguasai kemajuan teknologi.
Disamping itu, pemenuhan di bidang kesehatan juga sangat penting bagi masyarakat. Mulai dari tenaga kesehatan dan fasilitasnya yang masih sangat minim dirasakan masyarakat.
“Jaminan masyarakat mendapat layanan kesehatan yang baik perlu ditingkatkan. Misalnya mendukung pembayaran iuran BPJS Kesehatan bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Sehingga siapapun berhak mendapat laynanan kesehatan dengan baik,” paparnya.
Selain itu, Akhmed Reza Fachlevi juga menyoroti pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Kukar yang harus memiliki wawasan lingkungan. Tak hanya mengeruk hasil bumi, tetapi juga menggarap sektor yang bisa diperbaharui seperti di sektor kehutanan, perkebunan, dan pertanian berkelanjutan. “Dengan lingkungan yang terjaga, pembangunan juga bisa dilakukan dengan lebih muda,” jelasnya.
Reza kemudian menegaskan, perlu pemerataan pembangunan infrastruktur sampai ke pelosok pedesaan Kukar. Diantaranya seperti akses jalan dan jembatan penghubung yang perlu dibangun dan ditingkatkan sebagai penopang roda ekonomi masyarakat. ” Infrastruktur juga diperlukan untuk mengatasi ekonomi biaya tinggi,” akunya.
Terakhir, Akhmed Reza Fachlevi mengingatkan perlunya meningkatkan pemberdayaan masyarakat melalui sektor wisata dan ekonomi kreatif. Yakni dengan cara mendorong tumbuhnya desa wisata di setiap kecamatan dengan didukung ekonomi kreatif berbasis kearifan lokal. “Itu semua hanya akan tercapai jika dilakukan dalam gerakan kerja bersama untuk Kukar yang lebih baik,” pungkasnya.