penakaltim.id Seluruh anggota Badan Pemusyawaratan Desa (BPD) Kutai Kartanegara (Kukar), menerima kabar bahagia. Pasalnya Bupati Kukar, Edi Damansyah, memastikan bakal menaikkan tunjangan bulanan mereka. Rencana kenaikan tunjangan itu mencapai 65 persen.
Kenaikan inipun sudah sesuai dengan Peraturan Bupati (Perbup) nomor 48 tahun 2022. “Dengan tolak ukur antaranya indikator kinerja yang baik. Oleh sebab itu kita berikan apresiasi di pada 2023, kenaikan tunjangan,” ungkap Edi, belum lama ini.
Apresiasi ini disebut Edi, setelah BPD di Kukar sudah bekerja dengan baik dalam menjalankan fungsi aparatur desa. Dibuktikan tidak ada lagi desa di Kukar yang berstatus desa tertinggal. Seluruh desa di Kukar saat ini di klaim Edi, telah mendapatkan predikat status berkembang, maju, dan mandiri.
Pihak BPD tidak hanya menjalankan fungsinya dengan baik sebut Edi. Namun mampu mengawal pembangunan di tingkat desa. Baik infrastruktur maupun Sumber Daya Manusia (SDM). Sesuai arahan yang sudah diprogramkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kukar 2021-2026.
Selain itu kata pria ini, BPD telah membantu merealisasikan program Digitalisasi Pelayanan Publik (DISAPA). Yakni aplikasi pengelolaan keuangan desa berbasis internet yang menjangkau seluruh desa. Selanjutnya program Aparatur Negara Bahagia, berupa jaminan kesehatan ketenagakerjaan bagi kepala desa, perangkat desa, anggota bpd dan ketua RT.
Tak sampai disitu peran BPD kemudian membantu mensosialisasikan Program Kukar Bebaya, beber Edi. Antaranya program pengembangan kawasan ekonomi desa, dan alokasi program pembangunan berbasis RT senilai Rp 50 juta per RT. Program Keluarga Peduli Kesehatan, berupa revitalisasi Puskesmas, Pusban maupun Posyandu di desa dan kelurahan.
Selain itu BPD di Kukar membantu sebagai penyuluh pengaplikasian Program Pembangunan Pertanian Berbasis Kawasan. Bantuan yang diberikan antaranya, pembentukan Badan Usaha Milik Desa dan unit usaha BUM Desa di bidang pertanian dalam arti luas. Selanjutnya Program Air Bersih Desa, berupa penyediaan air bersih desa yang tidak terjangkau layanan PDAM, dengan melibatkan BUMDes sebagai pengelolaan air bersi untuk desa.
Terakhir, Program Terang Kampongku, berupa penyediaan dan fasilitasi energi ramah lingkungan terbarukan yang diutamakan pada wilayah terpencil yang tidak terjangkau oleh layanan PLN, yang selanjutnya dikelola secara mandiri oleh BUMDes. (*adv/diskominfokukar)