SANGATTA – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Timur (Kutim), dari Komisi B, Yusri Yusuf, meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Timur mendukung hilirisasi di sektor pertanian Kutim.
Menurut Yusri, hilirisasi saat ini tengah menjadi tren dalam kebijakan pemerintah, dengan tujuan mengolah bahan mentah menjadi produk turunan yang memiliki nilai tambah. Sektor pertanian, selain komoditas pertambangan, perkebunan, dan kelautan, menjadi salah satu dari 21 komoditas yang ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia untuk dilakukan hilirisasi.
Hilirisasi pertanian, lanjutnya, tidak hanya memberikan nilai tambah, tetapi juga menjadi kunci untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Selama ini, petani cenderung menjual hasil panen berupa gabah tanpa mengolahnya terlebih dahulu menjadi padi, yang menyebabkan keuntungan yang diterima lebih kecil.
“Kalau hasil panen kurang laku di pasar, mereka bisa mengolahnya menjadi produk lain yang bernilai jual tinggi. Ini bisa menjadi solusi yang menguntungkan,” tegas Yusri.
Dia menambahkan bahwa dengan hilirisasi, petani dapat memperoleh alternatif dalam mengelola hasil panen yang tidak terserap pasar, yang pada gilirannya dapat memberikan potensi keuntungan lebih besar.
“Dengan hilirisasi, hasil panen petani yang tidak terserap oleh pasar dapat memperoleh tempat alternatif, dan berpotensi mendapatkan keuntungan lebih besar,” tambahnya.
Sebagai wakil rakyat yang berasal dari daerah dengan mayoritas petani, Yusri bertekad untuk memperjuangkan segala upaya yang diinginkan petani, termasuk dalam hal hilirisasi ini. (Adv)
