SANGATTA – Keterbatasan pasokan listrik di Desa Senambah, Kabupaten Kutai Timur (Kutim), telah menjadi masalah yang berlangsung lama. Warga setempat masih bergantung pada mesin genset untuk memenuhi kebutuhan listrik sehari-hari, yang hanya dapat beroperasi hingga pukul 10 malam.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutim, Julfansyah, menjelaskan bahwa hingga saat ini, Perusahaan Listrik Negara (PLN) belum hadir di desa tersebut. Alhasil, meskipun ada sumber listrik, pasokannya sangat terbatas dan hanya dapat dinikmati beberapa jam dalam sehari.
“Itukan masih mesin desa yang punya. Mau nggak mau, ya lampu menyala hanya sampai jam 10 saja. Karena PLN belum ada di sana,” kata Julfansyah saat ditemui di Ruang Kerjanya, Kantor DPRD Kutim.
Namun, terdapat harapan baru bagi warga Desa Senambah setelah tiang-tiang listrik mulai dipasang di wilayah tersebut. Julfansyah mengungkapkan bahwa pemasangan tiang listrik ini merupakan bagian dari komitmen Wakil Bupati Kutim, Kasmidi Bulang, yang sebelumnya berjanji untuk meningkatkan akses listrik di desa-desa terpencil.
“Tapi tiangnya sudah masuk kemarin sesuai dengan janjinya Pak Wakil Bupati. Insya Allah tanggal 27 ini beliau menjabat lagi, semoga nanti bisa terealisasikan listrik ini,” ujarnya.
Julfansyah juga menjelaskan bahwa Wakil Bupati Kasmidi Bulang bekerja sama dengan pihak PLN untuk memastikan aliran listrik segera masuk ke Desa Senambah. Ia menambahkan bahwa desa tersebut telah mengalami kurang lebih 75 tahun tanpa pasokan listrik yang memadai.
“Berapa puluh tahun sudah kita gada listrik di sana, kurang lebih 75 tahun kalau nggak salah. Tapi Alhamdulillah sudah masuk tiangnya di sana, tinggal tunggu aliran listrik masuk,” pungkasnya.
Dengan adanya pemasangan tiang listrik, diharapkan masyarakat Desa Senambah akan segera menikmati akses listrik yang lebih stabil, yang dapat mendukung kemajuan ekonomi dan kualitas hidup mereka. (Adv)
