KUTAI KARTANEGARA – Festival Adat Erau 2025 di Kabupaten Kutai Kartanegara resmi ditutup pada Minggu, 28 September 2025. Penutupan festival adat tahunan itu bertepatan dengan peringatan hari jadi ke-243 Kota Tenggarong.
Bupati Kutai Kartanegara, Aulia Rahman Basri, menyebut momentum ini penting untuk meneguhkan posisi Tenggarong sebagai pusat warisan budaya dan wajah utama kabupaten. “Tenggarong adalah etalase Kutai Kartanegara. Orang akan melihat daerah kita sebagaimana mereka melihat kota Tenggarong,” ujar Aulia dalam sambutannya.
Ia menilai Tenggarong memiliki keistimewaan sebagai kota sejarah dengan deretan bangunan, monumen, dan cagar budaya yang melekat pada identitas daerah. Di sisi lain, kota ini juga tengah bertransformasi menuju kawasan modern yang beradaptasi dengan perkembangan teknologi.
Aulia mengklaim indeks kebahagiaan masyarakat Kutai Kartanegara tercatat sebagai yang tertinggi di Kalimantan Timur. Indikator itu, menurutnya, mencerminkan masyarakat Kukar merasakan kedamaian dan kesejahteraan.
Momentum peringatan hari jadi, kata Aulia, sekaligus menjadi pengingat akan pentingnya merawat nilai tradisi masyarakat Kutai. Ia menegaskan pemerintah daerah bersama Kesultanan Kutai akan terus mengawal keberlangsungan Festival Adat Erau. “Melalui event adat budaya ini, jati diri orang Kutai harus terus kita perkuat. Pemerintah bersama Kesultanan memastikan Erau tetap digelar setiap tahun pada 21 hingga 29 September,” ucapnya. (adv/diskominfokukar)
