KUKAR – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kukar menggelar festival pekan budaya bahari, di lapangan Sepak Bola Kecamatan Muara Jawa, Senin (22/7/2024) malam.
Kegiatan tersebut dihadiri Pemerintah Kecamatan Muara Jawa, perwakilan seluruh pemerintah desa/Kelurahan di Kecamatan Muara Jawa dan unsur forkopimda. Tujuan dari kegiatan itu ialah, untuk melestarikan budaya Kutai atau dayak lebih luas.
Dalam hal ini, masyarakat sangat antusias untuk memeriahkan festival pekan budaya bahari. Festival itu bagian dari hiburan serta memberikan multiplayer effect kepada masyarakat setempat.
“Antusias masyarakat luar biasa, kegiatan ini juga merupakan aspirasi masyarakat yang ditampung dan direalisasikan melalui kami,” kata Kabid Kebudayaan Puji Utomo, Selasa (23/7/2024).
Ia mengaku festival ini juga untuk memberikan wadah kepada pelaku seni dan budaya, dalam mengembangkan dan menampilkan keahliannya selama ini. Karena selama ini mereka telah berlatih semaksimal mungkin, oleh karena itu pemerintah daerah yang memfasilitasinya.
“Selama ini pelaku seni dan budaya di Muara Jawa telah berlatih, maka dari itu harus diberikan wadah untuk mereka mengeksplor dirinya,” jelasnya.
Ia berpesan kepada pelaku seni dan budaya untuk terus berlatih dan meningkatkan keahliannya. Sehingga ketika tampil bisa memberikan yang maksimal.
“Kami siap mendukung dan memfasilitas setiap kegiatan pelestarian budaya, ini merupakan tugas pemerintah daerah,” ujarnya.
Sementara itu Camat Muara Jawa Muhammad Ramli menyebutkan, peran pemerintah daerah terhadap pelestarian budaya sangat serius. Apalagi menghadapi Ibu Kota Nusantara ini diperlukan peran tersebut agar budaya Kutai atau di Kukar tak terkikis oleh perkembangan zaman.
“Terima kasih kepada pemerintah daerah yang selalu memberikan dukungan, terhadap pelaksanaan festival ini,” ungkap Mawardi.
Ia menilai, Disdikbud selalu memberikan kesempatan kepada pelaku seni dan budaya di Kota Bangun ini. Sementara pembinaan terhadap pelaku seni dan budaya juga dilakukan dengan baik.
“Kami berharap, melalui festival itu dapat memberikan manfaat kepada masyarakat, dan budaya Kutai atau dayak bisa dikenal oleh banyak orang,” ungkapnya. (Adv/disdikbudkukar)