Pariwara Diskominfo Kukar

Melestarikan Kesenian Adat Jawa di Maluhu

Kutai Kartanegara – Kelurahan Maluhu, Kecamatan Tenggarong, Kutai Kartanegara (Kukar), memiliki sejarah yang kaya akan kesenian adat Jawa. Mayoritas penduduknya merupakan suku Jawa.

Program transmigrasi untuk pengembangan pertanian pada tahun 1970 silam, jadi asal usul hadirnya suku Jawa di Kabupaten Kukar, Maluhu salah satu kawasannya.

Sejak itu, kesenian adat Jawa di Maluhu tetap terjaga dan lestari, khususnya kesenian tradisional Jawa seperti kuda lumping, jaran kepang, atau jathilan.

Pemerintah setempat, khususnya Lurah Maluhu, Tri Joko Kuncoro, sangat antusias dalam menjaga pelestarian budaya Jawa di Maluhu.

“Seni dan budaya di Maluhu ini kami sangat antusias dan merawat dengan baik,” ujarnya.

Bahkan, pemerintah setempat memberikan bantuan penunjang dalam bentuk anggaran untuk berbagai kebutuhan di paguyuban yang menaungi kesenian Jawa di Maluhu. Bantuan itu digunakan untuk pembelian alat musik, pakaian, dan lain-lain.

Bantuan yang disalurkan cukup berperan dalam pelestarian kesenian Jawa di Maluhu. Beberapa paguyuban yang telah menerima manfaat dari bantuan tersebut, yakni Paguyuban Rukun Jaya, Reog Karyo Singo Yudho, dan Campur Sari Suling Gading.

Pada tahun 2024 lalu, bantuan telah disalurkan kepada Paguyuban Rukun Jaya dan Paguyuban Reog Karyo Singo.

“Tahun ini kami bantu Paguyuban Karyotoronggosito dan Paguyuban Campur Sari Suling Gading, masing-masing Rp200 juta. Dan itu wujud keberadaan pemerintah kepada seni budaya yang ada di Kelurahan Maluhu,” tegasnya.

Dengan demikian, pemerintah setempat menunjukkan kepedulian yang tinggi terhadap pelestarian kesenian adat Jawa di Maluhu. Bantuan yang disalurkan diharapkan dapat membantu paguyuban-paguyuban kesenian Jawa di Maluhu untuk terus melestarikan kesenian mereka dan menjadi bagian penting dari budaya lokal. (adv/diskominfokukar)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button