Kutai Kartanegara – Kelurahan Maluhu, Kecamatan Tenggarong, terus berinovasi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakatnya. Salah satu upaya yang dilakukan adalah pengembangan Embung Maluhu sebagai destinasi wisata keluarga. Embung yang baru selesai dibangun pada tahun 2024 ini, tidak hanya berfungsi sebagai pengendali banjir dan sumber air untuk pertanian, tetapi juga memiliki potensi besar sebagai objek wisata.
Lurah Maluhu, Tri Joko Kuncoro, mengungkapkan bahwa ada tiga sektor yang akan dikembangkan di Embung Maluhu, yaitu sektor pertanian, perikanan, dan pariwisata.
“Jadi ada tiga sektor yang akan kami coba kembangkan di wilayah embung Maluhu, yaitu sektor pertanian, perikanan, dan pariwisata,” ungkapnya.
Embung Maluhu rencananya akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas penunjang wisata, seperti gazebo yang dapat difungsikan sebagai balai pertemuan, dua jembatan yang terbentang di atas permukaan embung, dan taman di beberapa titik kawasan embung. Wisatawan juga dapat menikmati pemandangan ikan yang ada di dalam embung melalui jembatan yang dibangun.
Wisata embung ini juga menawarkan opsi lain bagi para pengunjung, seperti camping dan kegiatan rekreasi untuk menikmati alam di kawasan embung. Fasilitas penunjang lainnya yang akan dibangun adalah lampu penerangan dan toilet umum untuk wisatawan.
“Jadi nanti mungkin untuk tempat camping, kemah, terus ada saya bikin balai pertemuan gazebo di spot-spot sebelahnya itu,” ujarnya.
Dengan dijadikannya Embung Maluhu sebagai destinasi wisata, diharapkan dapat meningkatkan ekonomi warga sekitar. Wisata ini juga dapat menjadi alternatif bagi masyarakat untuk menikmati suasana alam yang indah. (adv/diskominfokukar)
