Distanak Dorong Pemanfaatan Program Kredit Kukar Idaman untuk Perkuat Brigade Pangan

KUTAI KARTANEGARA – Program Brigade Pangan yang dijalankan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus meluas di sejumlah kecamatan. Hingga September 2025, sudah terbentuk 11 Brigade dengan total lahan garapan 2.392 hektare, mayoritas berada di kawasan rawa yang dioptimalkan untuk budidaya pertanian.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kukar, Muhammad Taufik, menjelaskan bahwa kelembagaan ini ditempatkan di empat wilayah, yakni Marangkayu, Anggana, Samboja, dan Tenggarong. Dari target 12 Brigade, hanya tersisa satu yang belum terbentuk.
“Di Marangkayu ada lima, di Anggana empat, di Samboja dua, dan di Jahab Tenggarong satu Brigade. Semuanya sudah berjalan sesuai perencanaan,” terang Taufik.
Setiap Brigade Pangan mendapat dukungan paket lengkap, mulai dari benih padi, kapur, biaya pengolahan tanah, hingga alat mesin pertanian. Tidak hanya itu, pembangunan infrastruktur pendukung seperti pintu air, saluran, dan jembatan juga dikerjakan bersama TNI melalui kegiatan optimasi lahan.
Berbeda dengan kelompok tani biasa, Brigade Pangan dibentuk untuk mengelola pertanian secara menyeluruh, mulai dari penanaman hingga pengolahan hasil. Sistem bagi hasil juga diterapkan dengan pemilik lahan, umumnya 70 persen untuk Brigade dan 30 persen untuk pemilik lahan.
Meski begitu, keterbatasan modal menjadi tantangan utama. Sejumlah Brigade bahkan harus mencari pinjaman demi membiayai operasional dan kebutuhan alat. “Untuk mendistribusikan bantuan ke lapangan saja kadang masih butuh dukungan kabupaten maupun Kodim. Ada yang bisa swadaya, tapi belum semua,” kata Taufik.
Sebagai solusi, Pemkab Kukar menyiapkan fasilitas Kredit Kukar Idaman tanpa bunga melalui Bankaltimtara. Namun, pemanfaatannya masih minim karena sebagian petani merasa khawatir untuk berhutang meski hanya mensyaratkan agunan.
“Padahal kredit ini bisa jadi jalan keluar. Anggana sudah mulai komunikasi dengan pihak bank, tinggal bagaimana kelompok lain ikut berani mencoba,” tambahnya.
Taufik menegaskan, pihaknya akan terus memperluas sosialisasi agar konsep kelembagaan ini dipahami masyarakat. Ia berharap Brigade Pangan bisa menjadi motor penggerak pertanian Kukar sekaligus menguatkan ketahanan pangan daerah.
“Kalau kelembagaan dan modal makin kokoh, Brigade Pangan bisa menjadi contoh sistem pertanian terpadu yang berkelanjutan di Kukar,” pungkasnya. (adv/diskominfokukar)




