BPBD Kukar Siapkan Mitigasi Hadapi Ancaman Banjir dan Longsor di Musim Kemarau Basah

KUTAI KARTANEGARA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kutai Kartanegara mulai menyiapkan langkah antisipasi menghadapi potensi bencana di tengah fenomena kemarau basah. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi kemarau tahun ini tetap disertai curah hujan tinggi.
Kepala BPBD Kukar, Setianto Nugroho Aji, mengatakan musim penghujan diperkirakan datang lebih cepat, yakni sejak September 2025. Dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, banjir dan longsor masih menjadi ancaman utama di sejumlah kecamatan.
“Memasuki September, intensitas hujan sudah mulai meningkat. Kita harus bersiap, baik untuk menangani maupun meminimalisir dampaknya. Apalagi tahun ini diperkirakan curah hujan akan lebih tinggi dari biasanya,” ujar Setianto, usai apel simulasi kluster logistik penanggulangan bencana di Halaman BPBD Kukar, belum lama ini.
Arahan juga telah diberikan Bupati Kukar kepada pemerintah kecamatan untuk segera mengidentifikasi wilayah rawan banjir. Menurut Setianto, langkah ini penting sebagai upaya mitigasi sebelum bencana meluas. “Mulai dari membersihkan parit, saluran air, hingga penanganan drainase di titik rawan harus dilakukan. Minimal genangan air bisa dikurangi,” katanya.
BPBD Kukar menegaskan bahwa pencegahan jauh lebih efektif dibanding penanganan ketika bencana sudah terjadi. Karena itu, lembaga tersebut akan bersinergi dengan sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) teknis, di antaranya Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK), Dinas PUPR, Dinas Perkim, serta pemerintah kecamatan, untuk memastikan kesiapsiagaan di lapangan.
Selain mitigasi fisik, BPBD juga menyiapkan rencana distribusi logistik kebutuhan dasar masyarakat. Air bersih, makanan siap saji, dan fasilitas darurat menjadi prioritas agar korban bencana tidak semakin terbebani.
“Intinya, kami ingin memastikan distribusi bantuan berjalan lebih cepat dan sesuai kebutuhan masyarakat. Dengan sinergi semua pihak, dampak bencana bisa ditekan sekecil mungkin,” kata Setianto. (adv/diskominfokukar)




