Kukar Bentuk Kluster Logistik, Perkuat Respons Cepat Saat Bencana

KUTAI KARTANEGARA – Kutai Kartanegara (Kukar) mencatat sejarah baru di Kalimantan Timur dengan meluncurkan kluster logistik kebencanaan. Langkah ini ditandai lewat apel siaga di halaman Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kukar pada Kamis, sekaligus menjadi sistem terpadu pertama yang dibangun di daerah tersebut, pada Kamis, 18 September 2025.
Sekretaris Daerah Kukar, Sunggono, menegaskan bahwa keberadaan kluster logistik akan menjadi instrumen penting dalam mempercepat penanganan darurat. Menurutnya, pola lama yang cenderung berjalan sendiri-sendiri tidak lagi efektif, sehingga dibutuhkan wadah bersama yang jelas dari sisi struktur organisasi, SOP, hingga rencana kerja.
“Kluster ini harus berfungsi nyata, bukan sekadar label. Dengan sistem yang terintegrasi, setiap bencana bisa ditangani lebih cepat, tepat, dan terorganisasi,” ucap Sunggono.
Kukar disebut cukup rawan menghadapi berbagai ancaman, terutama banjir dan tanah longsor. Karena itu, penyatuan peran antarinstansi dianggap sebagai kunci untuk memperkuat koordinasi dan mempercepat penyaluran bantuan di lapangan.
Kepala BPBD Kukar, Setianto Nugroho Aji, menambahkan bahwa ujian awal kluster ini akan dilakukan melalui simulasi distribusi bantuan. Ia menilai, mekanisme terintegrasi sangat dibutuhkan agar penyaluran bantuan tidak lagi tumpang tindih dan benar-benar sesuai kebutuhan warga terdampak.
“Selama ini setiap pihak bergerak sendiri-sendiri. Dengan simulasi, kita bisa memastikan distribusi berjalan sesuai mekanisme yang telah disusun,” terangnya.
Sebanyak 14 instansi terlibat dalam kluster logistik ini, mulai dari perangkat daerah hingga relawan dan lembaga masyarakat. Keterlibatan banyak pihak diharapkan mampu menjamin ketersediaan pangan, air bersih, hingga fasilitas darurat bagi korban bencana.
Dengan hadirnya kluster logistik kebencanaan, Kukar menegaskan komitmennya menjadi daerah yang lebih tanggap dan terorganisasi dalam menghadapi setiap potensi bencana. (adv/diskominfokukar)




